Unika Soegijapranata kembali menggelar Soegijazz di tahun ini bertajuk “Soegijazz 2022 at Festival Kota Lama”.
Pagelaran musik jazz ini telah menjadi acara rutin sejak tahun 2015 dan konsisten hingga tahun 2019. Namun karena adanya pandemi, Soegijazz sempat hiatus 2 tahun.
Maka tahun ini, Unika Soegijapranata mulai memeriahkan kembali Soegijazz yang akan diselanggarakan Minggu, 25 September 2022 di Kota Lama, Laroka Theater Semarang, pukul 18.00 – selesai.
Rektor Unika Soegijapranata Dr Ferdinandus Hindiarto SPsi MSi, Wakil Rektor Bidang Kerjasama dan Bisnis Dr R Probo Y Nugrahedi STP MSc dan Ketua Panitia Soegijazz Benny Danang Setianto SH LLM PhD kepada pers Kamis (22/9/2022) menyampaikan pemilihan genre jazz menggambarkan bagaimana karakter sebuah Universitas itu sendiri.
“Genre Jazz dipilih karena melihat bagaimana setiap pemain bisa memiliki improvisasi sebebas-bebasnya dalam artian tertentu, tetapi juga saat bermain bersama dengan anggota lainnya bisa membentuk improvisasi sebuah harmonisasi yang indah. Kemudian, genre Jazz ini dipilih mewakili karakter Universitas sebagai sebuah institusi pendidikan yang dimana setiap mahasiswa dan dosen memiliki kebebasan untuk mengembangkan kemampuannya masing-masing dan pada saat bersamaan juga harus bisa memadukan semua keterampilan dahsyat dari dosen dan mahasiswa harus dimaksimalkan dengan perform harmoni yang indah,” jelasnya.
Benny menambahkan, ide awalnya Soegijazz menjadi sebuah kebiasaan Unika Soegijapranata sebagai sebuah institusi pendidikan dalam menyambut mahasiswa baru dan mengundang beberapa artis untuk melantunkan melodi.
“Berawal dari kebiasaan Unika Soegijapranata dalam merayakan welcome party penyambutan mahasiswa baru, biasanya kita (Unika Soegijapranata) mengundang artis. Awal mulanya mengundang artis ini tanpa ada batasan genre seperti pop, rock dan kemudian jazz. Namun kemudian akhirnya kita menyampaikan untuk mengadakan perform musik dengan genre jazz,” sambungnya.
Soegijazz tahun 2022 ini berkolaborasi dengan event Festival Kota Lama Semarang (2022), Soegijazz sendiri menjadi penutup dalam acara Festival Kota Lama (FKL) dan turut mengundang Deredia yang akan melantunkan musik yang bernuansa jazz.
Deredia merupakan band asal Kota Jakarta yang digawangi oleh Louise Monique Sitanggang (vokal), Yosua Simanjuntak (gitar), Raynhard Lewis Pasaribu (piano), Papa Ical (bass), dan Aryo Wicaksono (drum). Pada tahun 2016, mereka telah melahirkan satu debut album “Bunga & Miles”, dalam album tersebut Deredia membagi dua side. Side A diberi nama Bunga yang berisi empat lagu berbahasa Indonesia dan Side B diberi nama Miles yang berisi lima lagu berbahasa Inggris. Melalui album ini, Deredia memberikan nuansa musik klassik pop dengan ada sedikit sentuhan jazz.
Soegijazz merupakan salah satu gagasan acara yang digarap secara serius oleh Unika Soegijapranata. Benny menceritakan hal yang membedakan Soegijazz dengan acara lainnya adalah mengenai konsepnya yang memberikan sentuhan etnis.
“Unsur Etnik ini digambarkan dalam logo dengan memadukan Saxophone yang sering dipakai oleh teman-teman yang menggeluti dunia jazz serta menambahkan gamelan sebagai gagasan awalnya mengenai etnis,” tuturnya.
Oleh karena itu, Menurut Benny Soegijazz merupakan sebuah gagasan bagaimana mengangkat legenda jazz untuk diperkenalkan kepada anak-anak muda. Maka bintang tamu yang dihadirkan pun juga memang kemampuan musiknya tidak diragukan. (Sgi,)
#https://www.krjogja.com/berita-lokal/read/473434/catat-soegijazz-2022-di-festival-kota-lama-besok